MITRA, Humas Polda Sulut – Kasubdit Waster Ditpamobvit Polda Sulut AKBP Tubagus Effendy mengajak jamaah agar memperbanyak berbuat baik, menghormati perbedaaan yang dianugerahkan, serta senantiasa menjaga nikmat perdamaian dan kerukunan yang terlimpah kepada Bangsa Indonesia.
Hal tersebut ia sampaikan saat menjadi Imam dan Khotib pada Sholat Jumat di Masjid Ar Rahman, Desa Molompar, Jumat (5/12/2025).
“Perbedaan bukan saja keniscayaan yang harus diterima umat manusia, melainkan satu dari sekian anugerah terindah yang diberikan Allah kepada makhluk-Nya,” ucapnya di hadapan ratusan jamaah.
Menurutnya, karena perbedaan hidup manusia menjadi lebih berwarna. “Ibarat bunga tulip yang tumbuh dan mekar bunganya. Apabila di sebuah taman, hanya ada bunga tulip satu warna, maka yang tampak hanya satu warna. Tentu akan lebih indah, apabila bunga tulipnya warna-warni,” katanya.
Ia juga mengutip salah satu ayat Alquran yaitu QS. Al-Hujuraat ayat 13, yang artinya, “Hai Manusia, kami telah ciptakan engkau sekalian, dari laki-laki dan perempuan, serta kami jadikan engkau berbangsa-bangsa dan bersuku-suku untuk saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulai di antara kalian di sisi Allah adalah yang paling bertaqwa”.
“Nampak jelas dari ayat tersebut di atas, bahwa perbedaan adalah sebuah ketentuan asasi dari penciptaan manusia oleh Tuhan Yang Maha Kuasa. Perbedaan tersebut sengaja dihadirkan oleh Allah dalam diri umat manusia untuk sebuah tujuan yang mulia, agar manusia bisa saling mengenal dan belajar memahami karakteristik masing-masing sehingga dapat terbangun kehidupan yang bermakna, kehidupan yang harmonis,” kata AKBP Effendy.
Perbedaan katanya bukanlah sebagai penghalang dari terwujudnya persaudaraan dan persatuan.
“Perbedaan hendaknya dijadikan kekuatan untuk menggalang persatuan dan kesatuan. Sebagaimana bangsa kita punya semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang artinya berbeda-beda tetapi satu jua,” lanjutnya.
Ia juga mengingatkan agar jamaah jangan mudah diadu domba dengan berbagai macam isu, terutama yang berkaitan dengan isu perbedaan agama dan keyakinan.
“Marilah kita jaga keharmonisan, kita langgengkan dan kita sebarkan seluas-luasnya sehingga kita dapat mencegah potensi konflik yang bisa menjadi konflik kekerasan yang nyata,” ucapnya.

